Ikan Purba yang Masih Bertahan Hidup

Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Dalam beberapa hal, jenis pisces merupakan makhluk hidup yang vulnerable terhadap gangguan habitatnya. Namun, 5 jenis ikan yang akan dijelaskan di bawah ini ternyata mampu bertahan melawan zaman, dan mempertahankan keberadaan spesiesnya hingga saat ini.

1. Ikan Arapaima (Arapaima gigas)
Arapaima gigas

Klasifikasi ilmiah Arapaima gigas:
Kingdom : Animalia
Phillum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Osteoglossiformes
Famili : Osteoglossidae
Genus : Arapaima
Spesies : A. gigas


Merupakan 
 jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan. Ikan Arapaima dapat tumbuh maksimal sepanjang 3 meter dan berat 200 kilogram. Saat ini sudah sangat jarang terdapat arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter karena ikan ini sering ditangkapi untuk dikonsumsi penduduk atau diekspor ke negara lain. Menurut daftar Redlist IUCN, spesies Arapaima masuk dalam kategori Data Kurang (Data Deficient), artinya belum banyak informasi yang menjelaskan lebih banyak tentang ikan jenis ini.

2. Goblin Shark (Mitsukurina owstoni)

Goblin Shark
Spesies ini memiliki bentuk benar-benar seperti mahluk yang baru keluar dari mimpi buruk seseorang. Hiu Goblin ini benar-benar menyerupai alien karena bentuk 'hidung' yang panjang, kulit bewarna pink gelam, gigi yang menyeramkan, dan dapat tumbuh hingga 14 kaki. Hidup di perairan sedalam ribuan kaki dan diperkirakan telah ada sejak 125 juta tahun yang lalu. Hiu ini bukanlah pemangsa dengan korbannya yang berukuran besar, karena rata2 hiu ini hanya memangsa ikan2 kecil di dasar laut. Habitat penyebaran hiu ini bisa ditemukan di perairan laut dalam di lepas pantai jepang, sebagian pasifik, Australia, Selandia Baru bahkan pernah ditemukan di Teluk Meksiko.

3. Sawfish (Pristis microdon)

hiu gergaji
Hiu gergaji (Pristis microdon) adalah ikan yang hidup di Danau Sentani. Hiu gergaji juga populer dengan nama pari atau hiu sentani karena memang endemik di Danau Sentani, Papua. Penampilan hiu gergaji cukup mengerikan. Namun bukan berarti ia menjadi penguasa sungai. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih. Ikan dengan bentuk moncong unik ini mulai sulit dijumpai. Karena itu ia masuk dalam daftar Redlist IUCN, yakni daftar spesies yang dilindungi karena sudah terancam punah (Critically Endangered). Populasi ikan ini makin berkurang akibat kian kecilnya habitat hidup mereka seiring makin bertambahnya populasi manusia. Di samping itu, mereka kerap diburu oleh para kolektor ikan secara tidak bertanggung jawab. Bahkan penduduk setempat masih sering menangkapnya karena dianggap sebagai predator ikan-ikan lain.

4. Frilled Shark (Chlamydoselachus anguineus)

Frilled Shark atau yang dalam bahasa Indonesia adalah Hiu Berjumbai, memiliki nama ilmiah Chlamydoselachus anguineus. Ikan ini ditemukan pertama kali di Jepang pada tanggal 21 Januari 2007, didekat Awashima Marine Park. Hiu ini memiliki warna coklat gelap, panjang mampu mencapai 2 meter. Tubuh seperti belut, dilengkapi dengan dorsal (sirip khas ikan hiu, lumba-lumba, dan paus yang terletak pada bagian punggung), sementara pelvic dan sirip dubur terletak jauh dibelakang. Nama dari hiu ini (Frilled Shark-Hiu berjumbai) bukan karena tanpa alasan, tapi karena pada hiu tersebut terdapat jumbai yang melekat pada insang yang berjumlah enam pasang. Dan pasangan pertama bertemu di tenggorokannya. Ada yang berpendapat bahwa, hiu tersebut menagkap mangsanya seperti ular yang melilit mangsa buruannya. Panjang dan fleksibel memungkinkan dia untuk menelan mangsa yang besar. Baris gigi yang terdapat gigi-gigi yang berbentuk seperti jarum-jarum kecil, mampu mencegah mangsanya melarikan diri. Mangsanya antara lain, cumi-cumi, ikan bertulang dan hiu lainnya (mungkin hiu yang lebih kecil). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulai, Pohon Berkhasiat Obat

Way Kambas: Bercengkrama dengan alam lewat Lensa

Mengubah alga merah menjadi minyak bumi