Studi Distribusi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) di Suaka Margasatwa Dangku, Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan


Oleh
RUDIYANTO



Harimau sumatera merupakan salah satu mamalia besar yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera hidup di dataran rendah maupun tinggi pada hutan hujan tropis dan hutan rawa air tawar di seluruh Sumatera.  Adanya alih fungsi kawasan hutan secara besar-besaran menyebabkan hilangnya habitat hutan atau terpotongnya blok kawasan hutan yang luas menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah-pisah yang diikuti dengan sebaran harimau sumatera.  Kondisi tersebut masih terjadi di kawasan Suaka Margasatwa Dangku dan sekitarnya yang merupakan salah satu contoh utama kawasan lindung dengan satu rantai kecil habitat harimau sumatera dengan dominasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran harimau sumatera di Suaka Margasatwa Dangku dan sekitarnya. 
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2009 sampai Juli 2010 bersama Tim Zoological Society of London (ZSL) di Suaka Margasatwa Dangku dan sekitarnya Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan sistem grid survey mamalia besar di Sumatera.  Metode yang digunakan adalah survey wilayah dan pemasangan camera trap.
Hasil survey menunjukkan bahwa penyebaran harimau sumatera tidak merata yaitu berada pada grid S16E11 dan grid S17E11 di bagian barat kawasan Suaka Margasatwa Dangku, serta pada grid S17E10 yang berada di sebelah selatan kawasa hutan lindung dekat dengan Sungai Batanghari Leko.  Keberadaan harimau terdapat pada konsentrasi habitat yang terdapat suplai satwa mangsa potensialnya yaitu rusa sambar (kelimpahan jenis = 2,78 individu/km), kijang (kelimpahan jenis = 0,26 individu/km), tapir (kelimpahan jenis = 0,32 individu/km), beruang madu (kelimpahan jenis = 0,61 individu/km), babi hutan (kelimpahan jenis = 8,28 individu/km), dan kancil (kelimpahan jenis = 0,12 individu/km).

Kata Kunci : Distribusi, Suaka Margasatwa Dangku, harimau Sumatera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulai, Pohon Berkhasiat Obat

Way Kambas: Bercengkrama dengan alam lewat Lensa

Mengubah alga merah menjadi minyak bumi