Way Kambas: Bercengkrama dengan alam lewat Lensa


Ilustrasi (Foto: Panji, 2012)
Beberapa tahun belakangan ini dunia fotografi Indonesia berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditandai oleh semakin banyaknya klub fotografi yang bermunculan. Maraknya lomba dan pameran foto, sampai membanjirnya bisnis fotografi seperti pre-wedding photography dan pembuatan foto buku tahunan. Salah satu jenis fotografi yang makin diminati adalah wildlife photography atau biasa disebut fotografi hidupan liar. Hal tersebut disebabkan karena objek atau materi yang terdapat pada foto-foto hasil fotografi hidupan liar, umumnya merupakan objek yang jarang ditemui oleh banyak orang. Selain itu, dalam mendapatkan hasil foto hidupan liar memiliki tingkat kesulitan tersendiri karena harus terjun langsung ke habitat yang masih alami bahkan jarang dikunjungi oleh manusia.


Kawasan Taman Nasional Way Kambas sangat berpotensi untuk menjadi lokasi hunting fotografi hidupan liar. Selain memiliki kekayaan biodiversitas yang tinggi, bentang alam yang unik dan indah menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk mengabadikannya dalam bentuk foto. Untuk melakukan kegiatan ini tidak harus menggunakan perangkat kamera yang lengkap dan mahal. Dengan berbekal kamera pocket standar pun kita dapat memperoleh foto-foto macro dan hasil foto landscape dengan kualitas yang baik. Namun bila ingin memperoleh foto satwa liar yang umumnya sensitif terhadap kehadiran manusia contohnya seperti burung, dan mamalia, kita harus menggunakan kamera yang memiliki perbesaran yang memadai. Untuk kamera SLR diperlukan lensa dengan panjang minimal 275 mm sehingga mendapatkan hasil foto yang tajam.

Memandikan gajah Sumatera (Foto: Panji, 2012)



Foto yang bisa diperoleh di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sangatlah beragam. Mulai dari keragaman ekosistem, seperti ekosistem pantai, mangrove, rawa, dan padang rumput. Sampai bermacam satwa yang mudah dijumpai, seperti gajah Sumatera, siamang, badak Sumatera, dan bila beruntung, anda dapat berjumpa dengan harimau Sumatera. Keindahan pantai di Kuala Penet yang menyajikan hamparan Laut Jawa secara atraktif, dan hamparan padang ilalang merupakan salah satu dari banyak pemandangan alam atau lanscape di kawasan TNWK yang menjadi objek favorit para penggiat fotografi. Selain itu, fotografi human interest juga dapat digali dari aktivitas masyarakat sekitar kawasan dalam bergotong royong membantu petugas TN. Way Kambas menggiring kawanan gajah Sumatera yang sering keluar dari habitatnya setiap petang datang. Melihat potensi yang dimiliki kawasan TNWK, kegiatan fotografi pun dapat diadakan di kawasan tersebut sehingga menjadi sarana edukasi dan pengenalan keanekaragaman hayati yang terdapat di TNWK. Diharapkan dengan adanya pengenalan kekayaan alam yang terdapat di TNWK kepada khalayak ramai, akan timbul rasa turut menjaga kelestarian kawasan TNWK.


Mungkin inilah satu-satunya perburuan yang boleh dilakukan di dalam kawasan taman nasional. Salam Lestari.---


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulai, Pohon Berkhasiat Obat

Mengubah alga merah menjadi minyak bumi