Pulai, Pohon Berkhasiat Obat
Alstonia scholaris |
Pohon pulai mengandung banyak getah yang berwarna putih dan berasa sangat pahit karena mengandung echeretine dan echicherine Rasa pahit itu didapatkan pula pada akar, kulit batang dan daunnya. Kandungan kimia yang terdapat pada kulit kayu antara lain, alkaloida ditanin, ekitamin (ditamin), ekitanin, ekitamidin, alstonin, ekiserin, ekitin, ekitein, pofirin, dan triperpen. Sedangkan daunnya mengandung pikrinin. Bunga pulai mengandung asam ursolat dan lupeol.
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat pahit, anti piretik, anti malaria, anti demam, anti hipertensi/ anti andenergik, melancarkan saluran darah.
Uji pra klinis pulai telah dilakukan di Departement of Pharmacy, King's collage London, UK, terhadap 2 macam cell line kanker paru manusia MOR-P (adenocarcinoma) dan COR-L23 (largecellcarcinoma). Ternyata efek sitotoksik terhadap kedua cell line tersebut terdapat pada pulai berupa alkaloid indole yang terdiri dari talcarpine, villalstonine, pleiocarpamine, dan macralstonine.
Pohon pulai telah dikenal mengandung banyak manfaat. Selain kayu pulai yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk, pohon ini juga dikenal sebagai tumbuhan obat, terutama dari kulit dan daunnya. Kulit kayu dapat untuk mengatasi demam, malaria, limpa membesar, batuk berdahak, diare, disentri, kurang nafsu makan, perut kembung, sakit perut, kolik, kencing manis, tekanan darahtinggi, wasir, anemia, gangguan haid (datang bulan), rematik akut. Sedangkan daunnya dapat digunakan untuk obat borok, bisul, perempuan setelah melahirkan (nifas), beri-beri, diabetes, malaria, dan payudara bengkak karena bendungan ASI. Akarnya untuk obat tukak di dalam hidung, mengobati koreng dan borok. Getahnya berkhasiat untuk mengatasi koreng, borok pada hewan, bisul dan cacingan (kremi).
Semoga bermanfaat.----
Komentar
Posting Komentar